Seiring dengan perangkat elektronik yang semakin ringkas dan berkinerja tinggi, manajemen termal telah muncul sebagai tantangan rekayasa yang kritis. Heat sink—pahlawan tanpa tanda jasa dari regulasi termal—memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas dan umur panjang perangkat dengan mentransfer panas dari komponen ke lingkungan sekitar. Pilihan material secara fundamental menentukan efisiensi heat sink, dengan tembaga dan aluminium memimpin pasar. Analisis ini mengkaji sifat-sifat, trade-off, strategi aplikasi, dan alternatif yang muncul untuk memandu keputusan rekayasa.
Berfungsi sebagai pengangkut termal, heat sink memerlukan material dengan konduktivitas termal yang luar biasa—diukur dalam watt per meter-kelvin (W/m·K). Aluminium dan tembaga mendominasi ruang ini, masing-masing menawarkan keunggulan yang berbeda.
Tembaga murni (401 W/m·K) mengungguli aluminium (237 W/m·K), tetapi formulasi paduan dan teknik manufaktur dapat mempersempit kesenjangan ini dalam aplikasi praktis.
Menyumbang sekitar 80% dari heat sink komersial, paduan aluminium seperti A6061 (167 W/m·K) dan A6063 mendominasi melalui kombinasi karakteristik yang menguntungkan:
Meskipun mewakili kurang dari 15% dari pasar, konduktivitas tembaga yang tak tertandingi (401 W/m·K) membuatnya sangat diperlukan untuk skenario berkinerja tinggi:
Keterbatasan kritis meliputi:
Kombinasi tembaga-aluminium yang inovatif memanfaatkan konduktivitas tembaga pada sumber panas dengan sifat ringan aluminium di tempat lain. Teknik pengikatan canggih—termasuk:
—dapat mencapai resistansi termal antarmuka di bawah 0,05 cm²·K/W.
Metode produksi secara signifikan memengaruhi kinerja termal:
| Proses | Ketebalan Sirip | Rasio Aspek | Faktor Biaya |
|---|---|---|---|
| Ekstrusi | ≥1.2mm | 10:1 | 1× |
| Skiving | 0.3-0.8mm | 20:1 | 3-5× |
Solusi generasi berikutnya mengatasi keterbatasan logam tradisional:
Pemilihan material yang optimal memerlukan evaluasi:
Lanskap manajemen termal terus berkembang seiring dengan kepadatan daya perangkat yang melampaui 100W/cm². Sementara aluminium tetap menjadi pilihan pragmatis untuk sebagian besar aplikasi, kinerja tembaga yang unggul membenarkan premi dalam sistem kritis. Material komposit yang muncul dan teknik manufaktur canggih menjanjikan untuk mendefinisikan kembali kemampuan heat sink, memastikan solusi termal tetap sejalan dengan kemajuan teknologi.